Friday, November 16, 2007

Pindahan

Assalamua'laikum...

Untuk Pembaca semuanya...
Saya hanya ingin memberitahukan satu hal,

Secara resmi saya sudah pindahan...
blog saya pindah ke www.berlizone.com

Alhamdulillah sudah memakai domain sendiri...

Jangan lupa mampir ya'....

Wassalam....

Sunday, September 23, 2007

Karena Saya Merindukannya

Hari minggu setelah sahur dan sholat subuh, saya atau lebih tepatnya kami sekeluarga (maksudnya bukan saya yang sudah berkeluarga ya’, tapi saya beserta orangtua dan anggota keluarga lainnya) melakukan kegiatan yang sebenarnya sudah lama tidak kami lakukan bersama-sama. Yup, pada hari itu saya merasakan kembali nikmatnya melakukan tilawah Qur’an bersama-sama. Lalu apa istimewanya?? Sangat istimewa menurut saya. Sekilas memang tidak ada bedanya dengan tilawah-tilawah yang biasa saya lakukan sehari-hari dikampus atau dimana pun itu, apalagi sekarang bulan Ramadhan yang sejujurnya saya lagi semangat-semangatnya untuk mengkhatamkan Al-Quran beberapa kali. Bedanya kali ini saya lakukan bersama-sama dengan anggota keluarga. Namun justru disitulah istimewanya, jika diingat-ingat sebelumnya tidak terasa sudah hampir setahun kami tidak berkumpul untuk melakukan tilawah bareng tersebut. Alasannya sederhana masing-masing anggota keluarga sibuk dengan jadwal kegiatannya masing-masing.

Setelah berpikir sesaat, ternyata saya menyadari bahwa waktu yang saya sisihkan bersama keluarga sangatlah minim. Yah mungkin seperti yang pembaca ketahui, jadwal kuliah saya penuh sampai Jum’at dan berada di kost selama 5 hari tersebut. Pulang ke rumah Jum’at malam, itupun biasanya setelah sampai rumah hanya mengobrol sebentar dan kemudian langsung tidur karena memang sudah waktunya tidur. Hehehe.. Sabtunya, tidak sepenuhnya saya berada di rumah ada banyak agenda rutin yang biasa saya lakukan dan biasanya baru pulang jam 9 malam. Jadi baru hari minggu waktu untuk keluarga. Sayangnya tidak setiap minggu juga anggota keluarga kami semuanya berkumpul. Terkadang ibu saya pergi dinas keluar kota, kakak saya yang tetap berada di kostan, dan masih banyak hal lainnya.

Saya merindukan masa-masa ini, masa dimana semua anggota berkumpul dan melakukan sesuatu yang berarti manfaatnya. Alhamdulillah tilawah bareng satu keluarga kemarin sedikit mengobati kerinduan saya itu. Tidak banyak memang, kami hanya sempat membaca satu juz Al-Quran waktu itu. Alhamdulillah walaupun hanya sekitar satu setengah jam kami tilawah, kami masih diberi kesempatan untuk melakukannya karena siang harinya kedua orang tua saya ada urusan di Cirebon dan berangkat jam 10 via kereta. Subhanallah, begitu berharga dan nikmatnya waktu luang bersama keluarga itu. Waktu-waktu seperti itulah yang selalu saya rindukan. Ya’!? saya merindukannya karena Allah. Jadi terjawab deh kenapa itu begitu istimewa buat saya? Jawabannya karena sudah lama saya merindukannya. Hehehe….

Move to another topic, ngomong-ngomong sekarang ini sudah hari ke 10 di bulan Ramadhan yang artinya sudah 1/3 bulan yang terlewati. Sudah menjadi kebiasaan dari tahun-tahun sebelumnya, saya biasa melakukan evaluasi ibadah Ramadhan tiap 10 hari. Hasil evaluasinya, Alhamdulillah masih di dalam jalur target yang saya tetapkan di awal Ramadhan. Hmm..bagi yang sudah baca postingan sebelumnya, mungkin sudah tahu klo saya membawa misi balas dendam di ramadhan tahun ini. Saya berniat membalas kekurangan-kekurangan saya di Ramadhan tahun kemarin. Ya Allah, semoga hambamu ini tetap meluruskan niat ibadah Ramadhannya ini hanya karenaMu.

Wassalam…

BuBaR EtNiZ, Don't Miss It....

Selasa, 25 September 2007..

Akan ada acara buka puasa bareng khusus untuk anak-anak Etniz yang berkuliah di wilayah Depok dan sekitarnya...

Tempatnya di KanTek (kantin Fakultas Teknik UI). Kumpul jam 17.00 OnTime..
telat bayarin makanan satu angkatan..hehehe (boonk dink)

Acaranya :
- Buka Puasa Bersama
- Update Database anak Etniz
- Ngomongin apaa gituu..


Cp: Dyah (FKM UI)
Dodi (T.Sipil UI)

Wednesday, September 12, 2007

Ramadhan Returns

Wah, Alhamdulillah tanpa terasa ternyata sudah masuk bulan Ramadhan, bulan dimana umat muslim di seluruh dunia menyambutnya dengan luar biasa meriah. Lah bagaimana tidak meriah wong Ramadhan itu sendiri bisa kita jadikan sebagai kejuaraan akbar dimana semua orang berlomba-lomba dalam menjalankan ibadah untuk mendapatkan pahala. Lain lagi ceritanya jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, yaitu dari sudut pandang orang yang menganggap Ramadhan sebagai ajang Obral besar-besaran. Ibarat sebuah took yang mengobral harga barangnya,di bulan Ramadhan ini terjadi obral besar-besaran pahala. Jika di toko yang mengobral barang dagangannya itu kita membeli 1 bisa dapat 3, maka di Ramadhan ini amalan satu ibadah yang kita kerjakan senilai dengan beberapa kali lipat dari amalan yang kita kerjakan di bulan-bulan biasanya. Terlebih lagi, terdapat satu “Door Prize” Lailatul Qadar dalam Ramadhan ini dimana yang beruntung dan berusaha keraslah yang akan mendapatkannya.

Nah mumpung masih awal-awal, saya ingin mengajak para pembaca untuk mengejar bersama amalan-amalan ibadah di Bulan Ramadhan ini. Mentari Ramadhan akan segera terbit dengan sinar terang penuh ampunan dan berkah. Mari hiasi detik-detik diri dengan amal yang lebih baik dari sebelumnya.

Terakhir, Jadikan Ramadhan ini menjadi momen terbaik untuk memperbaiki diri menuju pribadi muslim sejati. Sambut Ramadhan dengan hati yang bersih. Mohon maaf atas segala khilaf.

“Selamat menunaikan ibadah puasa”

Friday, September 07, 2007

Seberapa Ketagihan NgeBlog-kah Kamu??

Setelah membaca artikel yang ditulis Ilman, di blognya yang berjudul Seberapa Ketagihan Ngeblognyakah Dirimu?? Jadi pengen ikutan jugha untuk mengetes diri untuk menjawab pertanyaan serupa…hehehe…

Coba buka http://mingle2.com/blog-addiction, website ini untuk mengukur seberapa ketagihannya diri kita dalam ngeblog.

Hasil pengukuran untuk saya sendiri adalah sebagai berikut ini :



70%How Addicted to Blogging Are You?

Yah, lumayan lah 70%, untungnya ga’ lebih dari 80 %, bisa bahaya jugha nih klo ketagihan. Hehehe…

Berminat, langsung aja klik di sini..

Tuesday, September 04, 2007

Ketika Rasa Syukur Menemani Hari-mu

Hmmm...Tulisan pertama saya di LemTaqwa (sebuah buletin kampus)...


“AHLAN WA SAHLAN PEJUANG MUDA FASILKOM UI 2007”. Demikian kalimat penyambutan yang tertulis pada sebuah spanduk yang ditujukan kepada Mahasiswa Baru atau biasa kita dengar dengan istilah Maba. Momen seperti ini memang sudah menjadi agenda rutin tahunan sekaligus menjadi tanda bahwa masa perkuliahan akan segera datang. Perasaan haru, bangga, bahagia, atau bahkan kecewa dari setiap orang turut mewarnai momen ini. Bagi Maba, sebagian mungkin merasa bangga karena kerja keras dan doanya selama di SMA membuahkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkannya, sedangkan sebagian lainnya mungkin merasa kecewa karena dia diterima di Fakultas yang bukan pilihan pertamanya. Perasaan seperti itu pun berlaku untuk mahasiswa lama yang sudah lebih dahulu “berjuang” di Fasilkom. Sebagian merasa gembira sekaligus bangga karena berhasil melewati semester genap dengan lancar, lulus dengan predikat sangat memuaskan, dan masih banyak alasan lainnya. Namun sebagian lainnya merasa kecewa karena mungkin nilai yang kurang memuaskan atau merasa kehilangan waktu liburan karena disibukkan oleh beraneka ragam kegiatan di kampus.

Satu pertanyaan yang patut kita pertanyakan adalah “Sudahkah kita bersyukur atas apa yang kita dapatkan sampai saat ini??”. Mungkin pertanyaan tersebut terdengar sangat sederhana namun sangat besar makna yang terkandung dibaliknya. Bersyukur bisa berarti mengingat setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita. Allah telah melipatkan nikmat-Nya untuk kita dari ujung rambut hingga ke bawah kedua telapak kaki. Seperti yang Allah firmankan dalam surat Ibrahim “Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya” (QS.Ibrahim:34). Diterimanya di universitas favorit, memiliki Indeks Prestasi yang memuaskan, memiliki kesehatan badan untuk menghadapi awal kuliah, bertemu kembali dengan sahabat seperjuangan, itu semua adalah nikmat pemberian Allah yang terkadang kita anggap sepele.

Secara teori bersyukur memang sederhana dan mudah melakukannya, namun pada kenyataannya mewujudkan rasa syukur itu sangatlah sulit karena selain sebagian besar dari kita cenderung lebih memikirkan apa yang kita dapatkan ketimbang berpikir darimana kita mendapatkan dan siapa yang memberikannya, bersyukur juga membutuhkan keikhlasan dalam penerapannya.

Lalu, bagaimana jika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan?? Bagaimana cara kita bersyukur sedangkan kita sendiri dalam keadaan kecewa, baik itu karena tidak mendapatkan pilihan program studi pertama bagi Maba, ataupun karena keadaan kuliah kita anggap tidak begitu baik?? Saudaraku, begitu banyak obyek yang bisa kita jadikan alasan untuk bersyukur, karena apa yang kita alami dari detik awal sampai detik akhir kehidupan kita nanti adalah pemberian Allah yang sudah sepantasnya kita syukuri (atau bahkan sebenarnya wajib).

Coba deh kita renungi dahulu sejenak, apakah yang tidak kita dapatkan itu melebihi apa yang telah Allah berikan kepada kita?? Selalu berpikir positif adalah kuncinya. Lebih bijak jika kita mencari-cari dahulu kemungkinan-kemungkinan positif yang Allah rencanakan untuk kita. Sangat mungkin jika apa yang kita dapatkan sekarang adalah sesuatu yang sebenarnya terbaik untuk kita. Bisa juga kita merefleksikan diri apakah usaha dan doa kita sudah cukup untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, karena mungkin ada orang lain yang telah berusaha dan berdoa lebih keras dari kita dan mendapatkan apa yang sebenarnya kita inginkan. “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Qs.Al-Baqarah:216). Akan lebih baik jika kita mencari 1001 alasan untuk bersyukur terlebih dahulu sebelum kita memutuskan untuk tidak mengungkapkan rasa syukur akibat kekecewaan tersebut. Terkadang, penyesalan dan kekecewaan itu bisa membunuh rasa syukur loh..

Eits,,tapi jangan salah mengartikan mensyukuri nikmat dalam kondisi yang menurut kita mengecewakan itu sebagai wujud pasrah dan menyerah untuk mendapatkan hal yang kita inginkan ya!? Memiliki sebuah harapan dan impian sangatlah indah, karena mungkin juga kan, kalau kita berusaha sedikit lebih keras kita masih bisa mendapatkan impian kita itu. Tapi yang terpenting, “Jangan khawatir dengan apa yang belum kita dapatkan, namun khawatirkan apa yang sudah kita dapatkan namun belum sempat kita syukuri”. Jadi, apa lagi yang kita tunggu?? Mari kita bersyukur atas semua yang Allah berikan sampai detik ini, lalu memulai yang baru dengan Basmallah....

Thursday, August 23, 2007

Kuliah Laghi, Semangat Laghi......

Dengan berakhirnya hari minggu nanti, maka berakhir pula masa-masa liburan bagi sebagian orang di kampus. Mengapa dikatakan sebagian, karena sebagian lainnya mungkin tidak sempat merasakan nikmatnya liburan ataupun bersantai-santai karena harus melakukan sesuatu agenda yang waktunya tepat di masa liburan semester genap.hehe... Sesuatu yang diakhiri pasti akan segera diawali dengan sesuatu yang baru, seperti akan segera dimulainya masa perkuliahan semester ganjil yang jatuh pada hari senin nanti. eh tapi itu di Fasilkom ya', ga' tau klo teman2 yang lain gimana. hehe... Rasanya sayang jugha klo kita hanya menyambut momen ini secara biasa-biasa saja, maksudnya akan lebih seru jika kita menyalakan api semangat dalam diri kita ini yang mungkin sempat padam. atawa lagi redup remang-remang. hehe...

Saya bisa sedikit berbagi tips yang mungkin berguna untuk menyalakan api semangat tersebut...

1. Tetapkan Target Semester ini
Yup!! Ibarat suatu kapal yang berlabuh di lautan tetapi ga' punya tujuan, kapal tersebut hanya akan mengalir mengikuti arus dan ombak yang ada, terdampar di pulau yang tidak sesuai dengan keinginannya, atau mungkin ditenggelamkan oleh ombak ditengah perjalanannya. Dari ilustrasi tadi udah ketauan kan maksudnya apa, jika kita tidak menyiapkan target yang dicapai tidak ada sesuatu hal yang kita tuju. Bisa jadi kita hanya mengikuti arus perkuliahan begitu saja.

2. Pelajari diri kita yang lalu
Ini nih yang mungkin cukup penting, dengan merefleksikan diri, kita bisa tahu apa kelebihan dan kekurangan kita semester lalu. Kalo bagus dan masih bisa kita pakai di semester baru ini, kalo kurang baik, bisa kita pebaiki khan??

3. Evaluasi,,,Evaluasi...
Perlukah?? tentu saja sangat perlu. evaluasi bukan cuma di akhir-akhir doank lowh, bisa jugha kan kita lakukan partisi 6 bulan kedepan menjadi 3 bulan sekali untuk evaluasi diri. Ngapain aja tuh pas evaluasi, intinya ya untuk merefresh semangat kita untuk tetap menyala.. hehehe...

Hmmm,,,segitu aja dulu deh tipsnya. Bukan berarti saya jugha sudah melakukan semua itu dengan sempurna lowh, saya hanya menuanggakan buah pikiran untuk dibagikan kepada para pembaca. lebih seru kalo mempersiapkannya bareng-bareng kan??

Semoga Bermanfaat....

Saturday, August 18, 2007

Timbul Mentor di Kamis yang Cerah

Kamis, 16 Agustus 2007

Hari ini ada kegiatan Team Building (Lebih akrab disebut Timbul) khusus Mentor PMB 2007. Acara yang content-nya itu terdiri dari tiga agenda utama dimulai tepat pukul 08.45, yaa paling tidak jam segitu yang tertulis dijadwal. Heheheh….. bilang aja kalo ngaret ya’.. Yup, saya tiba dikampus jam 08.44 versi jam di HP, lumayanlah masih satu menit lagi pikirku dalam hati (hehe..bahasanya so’ imut.. engga’ dink). Tapi sayangnya kenyataan berkata lain, setelah celingak-celinguk bentar mencari mentor lainnya ternyata belum terlihat satu orangpun yang hadir di Yuli,sesuai perencanaan sebelumnya kita janjian kumpul dulu di tempat ini tepat jam 08.45, dan sekali lagi saya katakan itu menurut jadwal. Hehe…

Beberapa menit kemudian, sekitar pukul 09.15 baru deh para mentor ngumpul dan siap untuk mobilisasi ke tempat acara yang tidak lain adalah samping danau di belakang Balairung. Dan akhirnya acarapun dimulai dengan doa oleh mas Yans yang entah kenapa tiba-tiba ditunjuk menjadi MC. (mungkin kalah suit kali ya’) hehe..

Agenda pertama adalah sharing dan tips oleh para X-Men (baca: Ex-Mentor). Para X-Men yang hadir memenuhi undangan adalah Aria 03, Smile 04, dan satu lagi Diko 03. Acara sharing ini dimoderatori oleh Chandra dan berlangsung sekitar 60 menit. Acara berikutnya itu adalah arahan singkat dari sang PO PMB Fasilkom yang bernama M.Ilman Akbar. Inti dari apa yang disampaikan beliau yang saya tangkap adalah membuat mentee-mentee menjadi lebih baik daripada mentornya.

Next, acara berlanjut ke agenda kedua yaitu simulasi mentoring. Percaya ato tidak acara ini yang bikin Timbul ini menjadi lebih meriah. Simulasi ini berbentuk studi kasus dimana setiap mentor yang ada dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5 orang. Setiap mentor mendapatkan satu kasus dan harus mensimulasikan penyelesaian terhadap setiap kasus yang ada. Teknis simulasinya, setiap orang dalam kelompok akan mendapatkan giliran untuk berpura-pura menjadi mentor sedangkan sisanya berpura-pura menjadi mentee. Hmmm…kayanya simulasi mentoring ini lebih susah daripada kalo ngisi mentor beneran, lah wong di simulasi ini yang pura-pura jadi mentee punya sifat yang aneh-aneh. Ada yang kepala batu, ada yang sotoy, ada yang depresian, sampe yang abstrak juga ada. Hehe.. Klo ntar mentee saya model kaya gini gimana ya’?? hehehe..

Acara berikutnya adalah penetapan pedoman mentor, tapi sebelum itu ada ishoma dulu. Kali ini kita pindah lokasi ke gedung C lantai 3 dan memanfaatkan ruang nganggur di sana. Hehehe.. Agenda terakhir ini tidak memakan terlalu banyak waktu karena kita hanya merevisi sebagian dari 102 poin pedoman mentor yang sudah ada sebelumnya. Kira-kira pukul 15.00 kurang sedikit acara pun selesai.

Nih berikut saya lampirkan slide show dokumentasi acaranya :



Sunday, August 12, 2007

P&K BEM Fasilkom UI proudly presented : Training for Staff

Depok, Sabtu 11 agustus 2007

Hari ini ada agenda P&K yang bernama “Training for Staff”. Acara yang berbentuk pelatihan dan ditujukan untuk staff Fasilkom (Janitor, Satpam, orang kantin, dan staff lainnya) ini belangsung cukup meriah dan ramai (emang acara ulang taun anak TK ya... Hehe) Dikepalai oleh Roma yang bertindak sebagai PO Acara (baca: Project Officer) Training for Staff ini dapat dikatakan sukses walaupun sempat menemui beberapa hambatan.

Dibuka dengan briefing panitia tepat pukul 08.00. Menurut salah seorang panitia yang mengikuti briefing tersebut (saya ga’ ikutan briefing.hehehe…) hanya ada beberapa orang panitia yang hadir saat itu. Berdasarkan jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya acara dimulai tepat pukul 09.00, yaitu setelah peserta melakukan registrasi, namun ternyata acara tersebut tidak bisa dimulai sesuai jadwal yang ada mengingat jumlah peserta yang hadir saat itu baru 2 orang. Akhirnya, panitia meminta bantuan kepada peserta yang sudah hadir tersebut untuk mengajak peserta-peserta lainnya agar bersegera memasuki Lab 1106 tempat training dilaksanakan. Hasilnya sekitar pukul 09.30 acara pun dimulai, dengan diawali doa tentunya. Setelah diselidiki (cuma pendapat pribadi) sebenarnya para peserta sudah datang dari pagi namun kebanyakan masih malu-malu untuk mendaftar.

Acara Training for Staff ini dibagi menjadi dua sesi ditambah satu kali istirahat. Sesi pertama yaitu materi tentang Ms.Word berlangsung sampai pukul 12.00. Pada sesi satu ini peserta dibekali oleh sebuah modul dan bentuk penyampaian materi adalah berupa tutorial oleh saudara Hisma Mulya a.k.a Mamaz yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai pembicara, serta beberapa panitia yang bertindak sebagai asisten untuk mendampingi setiap peserta. Sesi satu ini diakhiri dengan pembuatan tabel pada Ms.Word yang merupakan pembahasan terakhir pada modul, dilanjut dengan istirahat untuk makan siang dan sholat dzuhur.

Berlanjut ke sesi dua yang dimulai pukul 13.00. Dalam sesi ini materi yang dibahas adalah pengenalan internet, termasuk di dalamnya pengenalan tentang browser, browsing, dan pengenalan email (dari pembuatan account sampai tatacara pengiriman email). Penyampaian materi tidak jauh berbeda dengan sesi satu, bedanya kali ini peserta tidak mendapatkan modul tambahan.

Training for Staff berakhir tepat pukul 16.00. Diakhir acara, para peserta diminta untuk mengisi formulir feedback sebagai bahan evaluasi. Setelah acara selesai, tim P&K yang sekaligus panitia melakukan evaluasi. Dan harus diakui, acara ini berjalan dengan sangat sukses karena setelah membaca feedback dari peserta kami mengetahu bahwa peserta merasa puas dengan acara ini. Dan tampaknya usaha keras para anggota P&K untuk acara ini membuahkan hasil yang memuaskan.

Thursday, August 09, 2007

Gerbang Harapan dan Senin Kelabu



Beberapa hari yang lalu, tepatnya hari Senin tanggal 5 Agustus 2007, adalah hari yang cukup menegangkan bagi saya. Yah bagaimana tidak wong hari itu adalah hari berlangsungnya UAS SP Kalkulus II. Namun masalah bukan terletak pada UASnya tapi kejadian mengerikan dibalik itu. Yup!? UAS berlangsung jam 9 pagi dan itu cukup normal untuk datang ke kampus tepat waktu. Terlebih lagi saya bangun seperti biasa (ga’ kesiangan maksudnya) dan tidak merasakan sesuatu yang janggal pada hari itu. (hehe..)

Perjalanan ke kampus pun dimulai tepat pukul 06.53 versi jam di Handphone saya, dan itu merupakan waktu yang masih cukup pagi untuk menempuh jarak Bekasi – Depok yang hanya 30 Km itu. Sekedar info tambahan, dengan keadaan yang normal dan lancar Bekasi – Depok biasa saya tempuh dengan kurun waktu 45 Menit dengan menaiki Silver Light (nama Honda Jazz orang tua yang saya pinjam..hehe..). Sebelum berangkat pun saya sudah memperkirakan bahwa worst case-nya saya akan sampai di kampus pukul 08.00 atau lebih-lebih dikitlah. Rute pilihan yang saya ambil adalah Kemang-Narogong-Jatiasih-Lenteng Agung-Depok. Lima menit pertama perjalanan masih terasa lancar, sampai akhirnya tiba-tiba arus lalu lintas menjadi sedikit padat merayap. Untungnya itu sudah saya perhitungkan sebelumnya karena alasan utama saya berangkat jam 7 pagi adalah untuk menoleransi kemacetan seperti ini. Dan saya pun masih merasa santai mengingat waktu yang masih 2 jam sebelum UAS dimulai. Yaaah....walaupun itu cuma berjalan sementar. Benar!! Hanya SEMENTARA. Setelah merasa mobil didepan tak kunjung beranjak dari tempatnya semula, saya mulai sedikit jenuh menunggu, iseng ngeliat jam rupanya sudah jam 07.28, iseng juga ngeliat meteran di dashboard mobil rupanya baru 3 Km dari rumah, dan akhirnya saya tersadar bahwa sudah 30 menit dan baru menempuh 1/10 dari jarak total perjalanan.

Menit berganti menit dan keadaan perjalanan pun belum membaik, sudah jam 8 lewat 10 menitan tapi kondisi perjalanan masih padat merayap, bahkan jarak tiap kendaraan sudah sangat merapat. Panik...Panik...ya saat itu rasanya sangat panik, resah, kesal, dan rasanya mau marah. Mau mukul kaca mobil, ntar malah kacanya pecah dan tangan saya yang patah. Mau teriak-teriak terus jejeritan histeris, ntar malah keberisikan sendiri karena ga’ ada orang lain di dalem Silver Light. Yasudah, mendingan dzikir sambil baca Qur’an kan. (hehe..bo’onk dink). Waktu sudah berjalan sampai jam 9, dan saya masih belum keluar dari wilayah Bekasi. Terus berjalan dan akhirnya berhasil masuk pintu tol (ini baru masuk tol lowh, belum keluar) tepat jam 9.12, yah! Saya sudah terlambat 12 menit dan masih berada di wilayah Bekasi. Lima Belas menit kurang sedikit berikutnya sudah terlihat gerbang harapan, yaitu gerbang tol Lenteng Agung 2 tempat saya keluar. Hmmm...entah mengapa saya merasa senang melihat gerbang harapan tersebut, seolah-olah perjalanan Bekasi-Depok akan segera berakhir. (padahal baru 2/3 perjalanan) hehehe.... tuh ada fotonya Gerbang Harapan yang dimaksud..

Perjalanan pun berakhir pada pukul 9.45, Subhanallah angkanya cantik sekali dan artinya pun begitu dalam (artinya saya sudah telat 45 menit dari waktu UAS yang dimulai pukul 9). Hmmm...Endingnya!! sambil tetap berusaha untuk tersenyum, saya mengerjakan soal-soal UAS dengan waktu yang tersisa. Trus hasilnya?? Entahlah.....hehehehe... Yang bisa saya lakukan setelahnya adalah mengambil hikmah bahwa tidak bangun kesiangan tidak menjamin kita tidak datang terlambat pada saat Ujian. (Hehehe....becanda2...) Intinya, setiap masalah dan hambatan bisa datang kapan saja sekalipun kita sudah menyiapkan rencana yang sempurna untuk menghindarinya, yang terpenting bukanlah seberapa besar masalah itu atau bagaimana cara menghindarinya, tapi yang terpenting adalah bagaimana cara kita menghadapi masalah itu dan bagaimana kondisi kita setelah masalah itu berlalu, apakah menyisakan muka kusam dan rasa kesal ataukah rasa senyuman penuh keikhlasan yang tersisa.... (Hmmm....hehehehe....)

Teman satu TK yang Sekampus

Hmmm....setelah sekian lama saya menjajakan kaki di Fasilkom, akhirnya saya menemukan suatu hal yang sangat unik dan jarang sekali terjadi. Yup, ternyata salah seorang teman kampus saya di Fasilkom adalah teman saya waktu TK (baca:Taman kanak-kanak). Weks...Sahabat lama!? Pasti sudah kenal baik!! Yah idealnya memang begitu, tapi bahkan saya baru menyadari bahwa seorang Gregorio Ringo ternyata adalah teman satu TK saya setelah 6 bulan kuliah bersama.

Hahaha...aneh juga, ko’ bisa ga’ nyadar ya’? yah emang sejujurnya saya sudah lupa nama dan wajah teman-teman seperjuangan di masa Taman Kanak-kanak dahulu. Penemuan besar tersebut didapat melalui perbincangan singkat di sela-sela kuliah Alin (ketauan dah, jarang merhatiin dosen. hehe..). Berikut ini saya review pembicaraan kami...

Berli : Oi Nggo loe ntar balik ke kost??
Ringo : Gw balik ke Rumah..
Berli : Hoo,sabtu kan ada Rapat P&K..mank rumah loe dimana??
Ringo : Jakarta Utara, Tanjung Priok...
Berli : wah rumah gw juga dulu di sana..
Ringo : di daerah mana??
Berli : Deket islamic center, Jln.Cemara... tau ga’??
Ringo : Jalur angkot K-05 ya?
Berli : Tau deh, kayanya iya...
(beberapa saat kemudian kami berbicara tentang nama2 daerah di Tj.Priok, sampai akhirnya..)
Berli : oh, rumah loe di daerah walang.. Iya2 gw tau tuh..
Ringo : Wah, tau jugha loe...
Berli : Hmmm,,, (mulai mikir jangan2 si Ringgo temen sepermainan saya jaman dulu) Jangan-jangan loe satu TK
sama gw...
Ringo : Mank TK loe dimana??
Berli : TK Pelita..
Ringo : haha..gw juga dari TK Pelita..
Berli : Loe angkatan 94 ?? (memastikan klo kita satu angkatan)
Ringo : Iya,,,,
Berli : Berarti loe temen sekelas gw di TK dulu donk...
Ringo : Kayanya iya...
Berli : wah dulu kan Cuma ada satu kelas, gw dulu Group anggur,,, loe group apa Nggo?
(setelah itu kami mengenang masa muda kami di TK Pelita yang untungnya belum digusur hehe..)

Ternyata, bukan cuma saya tapi juga Ringgo tidak menyadari bahwa kita dulunya satu TK. Yah, wajarlah soalnya setelah lulus TK saya pindah ke Bekasi, mana foto TK dulu kebanjiran juga lagi. Hehe.. Dan ternyata foto TK yang pas rame-rame punya si Ringgo pun lenyap ditelan banjir. Padahal pengen liat tampang Ringgo waktu masih muda. Hehehehe...

Monday, July 09, 2007

Bulan Juli pun Tiba

Setelah lebih dari dua minggu, akhirnya Blog ini terupdate jugha… Jreng,,jreng,,jreng….Hehehe…

Yah, mau gimana lagi!! Bisa dibilang minggu-minggu kemarin itu adalah minggu super sibuk ditengah-tengah santainya liburan. (Bingung kan??)

Sedikit aneh mungkin, disaat kebanyakan orang-orang (yg seumuran ke bawah maksudnya) menikmati liburannya dengan riang gembira, saya malah bersibuk-sibuk ria dengan berbagai macam urusan. Hehehe…(sok sibuk mode : ON).

Btw, tulisan ini ditulis sesaat setelah Ujian Tengah Semester Pendek (klo disingkat UTSP kali ya’…) untuk mata kuliah Kalkulus II. Wuidih, soalnya nikmat. Hehehe….Becanda!! Sudahlah, bukan ujian Kalkulus yang mau diceritakan di sini. Para pembaca budiman, sebenarnya banyak yang bisa diceritakan, khususnya tentang menu kesibukkan saya dari kemaren-kemaren. Tapi rada bingung juga mau mulai darimana, jadi seingetnya aja deh.

Minggu terakhir di bulan Juni,

Lagi sibuk ngejer materi nih, materi Alin udah sampe bab 5 yang artinya udah setengah dari buku sumber yang habis dibahas. Sayang cuma bertahan sebentar, soalnya ada tugas bikin ScreenSaver Kalkulus yang isinya grafik-grafik fungsi yang dibikin pake MatLab dan waktu itu saya belum pernah menyentuh MatLab sebelumnya, jadinya ya’ terpaksa Ngubrak-ngabrik MatLab dulu seharian. Sampe akhirnya memaksa saya untuk dateng sabtu-sabtu ke kampus. Hehehe…. Agenda berlanjut ke hari minggu, hari ini waktunya LPJ Cawu 1 di salah satu organisasi yang saya terlibat di dalamnya. Sabtu sore saya udah sedikit merasa nyantai, karena tugas 70% beres dan berkas untuk LPJ udah siap cetak. Tapi sayang, tidak berjalan mulus sesuai rencana. Pertama, saya lupa klo printer yang masih berfungsi normal itu masih tertinggal di kostan. Akhirnya saya memutuskan untuk menumpang ngeprint di rumah salah seorang teman (karena belum minta ijin ke pihak yang bersangkutan terpaksa namanya di-amniahkan). Padahal sudah diingatkan untuk menyicil kerjanya. Syukron nih mba Anggun, pada akhirnya beliau deh yang menyiapkan LPJ-nya. (orangnya baca-baca blog ini ga’ ya?) hehe… Duh Kadept macam apa saya ini, menjaga koordinasi anggotanya saja masih kepayahan. Namun semua belum berakhir begitu aja, kembali ke tugas kalkulus, akhirnya saya lupa total untuk ngerjain tugas ini sampe selesei. Besoknya, alhamdulillah bisa selesai juga dah tuh tugas ScreenSavernya, tepatnya selesai sekitar 3 menitan sebelum kelas dimulai. Hehehe… Please, don’t try this at your work…

Bulan Juli-pun datang,

Awal bulan == Gajian. Di dunia perfilman lagi rame-ramenya film Transformers sampe akhirnya saya dan beberapa anak Fasilkom lainnya berniat untuk ke Detos sekedar mencari hiburan. Sebenarnya sih waktu kecil saya lumayan suka juga sama Transformers versi animenya jadi ada unsur-unsur mengenang masa muda juga deh. Hehehe… Sayangnya kita kehabisan tiket.. jadinya ya…..Pulang. hehehe… Btw, karena saya secara resmi sudah tergabung di dalam BEM dan FUKI, jadi nambah lagi deh amanah yang harus dipikul. (walah bahasanya…)

Oiya sebelum lupa, saya menceritakan pengalaman diatas bukan bermaksud untuk menonjolkan sikap mengeluhkan sesuatu, justru saya mencoba untuk mengajak siapa saja yang membaca blog ini mengambil hikmah agar tidak pernah mengeluh dalam mengerjakan sesuatu, karena bisa jadi itu adalah yang terbaik untuk kita jika kita menyikapinya dengan lebih bijak. Rasanya dicukupkan dulu untuk kesempatan ini. Seperti biasa, saya akan menutupnya dengan sepenggal tausiyah. Kali ini tausiyah yang saya dapatkan dari seseorang : “Suatu saat nanti akan tiba waktunya saat masa muda itu akan berlalu menjadi sebuah kenangan. Namun perasaan dan impian di masa muda itu tak akan menghilang, walaupun tertimbun di dalam kesibukan sehari-hari yang padat. Ia akan terus bersinar di suatu tempat yang istimewa di hati kita. Jadi janganlah kamu melupakannya”. Jazakallah Akhi, saya posting juga tausiyahnya Insya Allah berguna juga bagi yang lain.

Friday, June 22, 2007

Bikin Animasi di Title Bar....

Assalamua'alikum Wr..Wb..

Berhubung cukup banyak yang menanyakan bagaimana cara membuat animasi untuk title Bar seperti yang ada di blog saya ini...

Sebenarnya caranya cukup sederhana,
pertama silahkan aja buka http://www.bosiljak.hr/titlemaker/ atau langsung klik saja di sini,

Di sini kita bisa mengatur kata-kata yang ingin dijadikan animasi. Yah, atur saja sesuka kita...
Klo udah cocok pilih deh menu OK, Generate Code!

Copy paste, code yang udh di generate ke codingan HTML web ato blog kita,
Jangan lupa naro codenya di bagian antara head dan /head..

Trus, jadi deh...

Semoga Bermanfaat, hehehehe....

Tuesday, June 19, 2007

Rasa Khawatir ??

Hmmm,,,sekarang mau cerita apa ya’?? hehehe..

Sekarang ini saya lagi sibuk-sibuknya SP atawa bahasa kerennya Semester Pendek. Yup, saya mengambil 6 sks untuk mata kuliah semester atas di SP ini, lumayanlah buat mempercepat kelulusan di Fasilkom nantinya (ato arti lainnya nyodok mata kuliah..). Heheehe... Yah, omong-omong sekarang ini juga lagi tegang-tegangnya nungguin nilai-nilai mata kuliah semester genap kemaren. Sampai saat tulisan ini di publish-pun baru satu dari 7 mata kuliah saya yang udah nongol nilai akhirnya. Hasilnya, cukup memuaskan walaupun masih sedikit kurang dari apa yang gw harapkan sebelumnya (Yah memang sudah sifat buruk manusia,tidak pernah merasa puas) hehehe... Tapi saya akui masih tersisa kekhawatiran yang amat sangat terhadap nilai-nilai lainnya.

Hmmm, btw selamat buat ade-ade kelas kuw yang kemaren dah pada lulus UAN. Biar kata UAN udah saya lewatin taun kemaren dengan suksesnya, di taun ini saya juga ikut merasakan tegangnya UAN lowh. Yah dua orang sepupu saya juga terlibat dalam UAN taun ini soalnya. Terlebih lagi ade saya juga masih menunggu pengumuman UAN SMP minggu depan. Jadi ya’ ketegangan UAN pun berdampak besar di lingkungan keluarga. Alhamdulillah kedua sepupu saya itu lulus semua, jadi rasa khawatir-pun sedikit berkurang.

Kenapa sih daritadi ngomonginnya rasa khawatir terus?? Hehehe.. maap2

Jadi gini, terinspirasi dari curhatan orang-orang sekitar yang mengeluhkan tentang berbagai hal. Ada yang mengkhawatirkan takut ga’ dapet Universitas yang diinginkan, ada yang khawatir karena nilai-nilai kuliah yang menurutnya kurang memuaskan, bahkan ada yang khawatir barang yang diinginkannya keburu dibeli orang karena tabungannya belum cukup. Sebelumnya maap ya kalo ada yang merasa curhatannya di share di sini, Insya Allah bisa diambil hikmahnya oleh semua yang baca tulisan ini.

Mungkin rasa khawatir itu sudah sangat dekat di keseharian kita, bahkan mungkin sewaktu-waktu kita juga membutuhkan rasa khawatir untuk membuat kita lebih siap menerima kenyataan pahit yang mungkin tidak kita harapkan. Contohnya ya’ bisa dibayangkan jika ada seseorang yang sudah sangat yakin (over-confident) terhadap suatu hal, tetapi ternyata kenyataan berkata lain. Mungkin hasilnya akan terasa lebih sakit bila dibanding dengan jika seandainya dia memiliki sedikit kekhawatiran. Tapi, sangat tidak bijak juga jika kita menjadikan kekhawatiran tersebut sebagai hambatan untuk tetap melangkah maju. Yaaa, semacam kekhawatiran yang berlebihan. Satu pertanyaan yang bisa kita tanyakan kepada diri kita sendiri, bagaimana sikap kita setelah rasa khawatir itu hilang sesuai dengan harapan kita?? Entah apa pun itu jawabannya, tapi mungkin akan ada kekhawatiran-kekhawatiran yang baru yang akan menggantikan yang lama. Pertanyaan inti-nya adalah apakah rasa syukur kita setelah suatu kekhawatiran terlewati dengan baik, sebanding dengan rasa kekhawatiran yang baru kita dapatkan?? Jawab saja dalam hati sebagai refleksi, tidak saya tagih ko’ jawabannya. Hehehe,,,

Terlalu panjang juga kalo menjabarkan “Khawatir” di blog ini. Intinya saya mencoba untuk mengingatkan teman-teman tentang beberapa baris kalimat ini “ Jangan khawatir dengan apa yang belum kamu dapatkan, tetapi khawatirkan apa yang sudah kamu dapatkan namun belum sempat kamu syukuri”.

Saturday, June 16, 2007

Jangan Takut Masuk UI

Mohon disebarkan

Kampanye "Jangan Takut Masuk UI" Berikut:


Kami BEM UI dan BEM/Senat Mahasiswa se-UI mengajak teman-teman calon mahasiswa untuk berkompetisi memasuki Universitas Indonesia dengan kemampuan akademik terbaik yang kalian miliki. Jangan khawatir dengan masalah biaya kuliah. Karena bagi teman-teman calon mahasiswa dengan keterbatasan keuangan akan diberikan keringanan biaya berupa pembebasan biaya studi, uang pangkal (admission fee) dan diberikan beasiswa (sesuai dengan pernyataan Rektor UI). Dan prosedur untuk keringanan ini pun tidaklah sulit.

Ada sebuah kisah yang menarik untuk lebih meyakinkan teman-teman. Dua tahun yang lalu seorang lulusan SMU di Jakarta mendaftar SPMB dan menetapkan pilihannya untuk masuk UI. Awalnya ia sempat khawatir karena ada anggapan bahwa kuliah di UI sangat mahal sedangkan ia merupakan anak dari keluarga yang kurang mampu. Namun berkat keteguhan hatinya dan dukungan yang begitu kuat dari sang ibu dan mengingat UI memiliki prosedur keringanan biaya kuliah yang tidak sulit akhirnya ia diterima di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI angkatan 2005. Kekhawatiran biaya kuliah yang mahal sesekali masih terbayang menemani langkahnya ketika pertama kali menginjakkan kaki di UI setelah dinyatakan lolos SPMB 2005. Penyambutan yang ramah dari senior di jurusannya dan bantuan advokasi keringanan dari mahasiswa FISIP yang lain seketika melenyapkan kekhawatiran itu. Ternyata prosedur keringanan biaya kuliah tidak sesulit yang dibayangkan. Tahun ini merupakan tahun ketiganya di FISIP UI.

Untuk itu yakinkan diri teman-teman untuk terus-menerus berkompetisi menjadi yang terbaik. Jangan biarkan masalah finansial menghalangimu untuk menggapai impianmu. Karena Universitas Indonesia adalah kampus yang menempatkan kemampuan akademis di urutan pertama bagi calon mahasiswanya, bukan kemampuan finansial. Jangan takut masuk UI! Kami dari BEM UI dan BEM/Senat Mahasiswa se-UI siap mengadvokasi teman-teman untuk mendapatkan hak dalam memperoleh biaya pendidikan yang berkeadilan di UI!

Kami tunggu teman-teman di Universitas Indonesia. Salam Perjuangan!!!


BEM UI dan BEM/Senat Mahasiswa se-UI

Universitas Indonesia, Depok-Salemba


Contact person

BEM UI (021-78849053)
Dodi kesma BEM UI (085694924032)
Ramones FMIPA (085210221221)
Agung farhan FH (081380454539)
Dadan FISIP (08567293997)

Ahmed FT (02192924397)
Tania FK (08176001471)
Fajar F. Psiko (08128991024)
Noneng FIB (085693086683)
Al Kautsar FE (08159726681)
Amir FKM (081546222775), amir50@ui.edu atau aming1712@yahoo.com
Rahmat FKG (081807992843)
Lia Sadita Fasilkom (081315055722)
Suci FIK (081317743942)

Syarat-syarat dapat dilihat di sini dan formulirnya dapat langsung di-download di sini

Mengakhiri Untuk Memulai Yang Baru

Sesuatu yang dimulai pasti akan diakhiri. Mungkin itulah yang rutin tergambar di keseharian kita. Seperti siang yang diakhiri malam, segala kegiatan yang saat ini sedang kita alami pun suatu saat akan berakhir. Walaupun terkadang setiap orang mendefinisikan kata berakhir berbeda-beda. Akhir bukan berarti selesai, akan ada sesuatu yang baru yang mengawali setelah apa yang diakhiri tersebut. Seperti dimulainya semester pendek setelah berakhirnya UAS semester genap, atupun dalam regenerasi kepengurusan suatu Lembaga di kampus yang bertujuan untuk mengakhiri kepengurusan yang lama sekaligus mengawali kepengurusan yang baru. Hal tersebut merupakan rangkaian proses sampai akhirnya kita mencapai tujuan yang sebenarnya.

Tanpa diminta, dengan atau tanpa kita sadari sekalipun sesuatu yang baru itu akan tetap datang. Permasalahannya adalah bagaimana sikap kita untuk mengawali hal baru tersebut. Apakah kita adalah orang yang telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk memulai langkah baru itu? Ataukah hanya menjadi orang tidak berbekal yang berkeliaran dan hanya mengikuti langkahnya begitu saja.

Tetapkanlah tujuan untuk mengawali sesuatu serta niatkanlah tujuan itu hanya karena Allah. Seperti dalam ayat Al-Qura’n yang berbunyi :

“Kecuali orang-orang yang tobat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar”(Q.s An-Nisa:146)

Secara umum tujuan adalah sasaran, cita-cita. Tujuan lebih dari sekedar mimpi, tujuan adalah mimpi yang diwujudkan. Tujuan lebih dari sekedar pernyataan “Saya berharap….” Melainkan suatu pernyataan tegas “Inilah apa yang saya usahakan agar tercapai”. Tidak ada yang terjadi, tidak ada langkah maju yang diambil hingga suatu tujuan ditetapkan. Tujuan mutlak perlu bagi keberhasilan sebagaimana udara dalam kehidupan. Tanpa tujuan orang hanya akan berjalan terhuyung-huyung, tanpa mengetahui ke mana mereka pergi. Temukan dan tetapkanlah tujuan kita, lalu niatkanlah karena Allah, karena hanya kepada-Nya lah tenpat kembalinya segala urusan.

“Dan berapalah banyaknya kota yang Aku tangguhkan (azab-Ku) kepadanya, yang penduduknya berbuat lalim, kemudian Aku azab mereka, dan hanya kepada-Ku lah kembalinya (segala sesuatu).” (Q.s Al-Hajj:48)

Itulah langkah awal terbaik yang bisa kita lakukan dalam mengawali sesuatu yang baru.

Mengakhiri bukan berarti melarikan diri atau menutupinya dengan sesuatu yang baru. Tetapi akan lebih bijak jika kita mengakhiri untuk mengambil pelajaran yang merupakan bekal kita dalam mengawali suatu yang baru. Dalam surat Al-Baqarah Allah berfirman :

“Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa”(Q.s Al-Baqarah :66)

Allah mengajarkan kita untuk senantiasa mengambil pelajaran dari orang-orang terdahulu. Mengawali yang yang baru bukan berarti melupakan dan memandang rendah apa yang telah diakhiri, karena seburuk apapun itu kita tetap bisa mengambil kebaikan dan pelajaran darinya.

Jadi, sudah siapkah kita untuk mengakhiri dan mengawali yang baru?

Mari kita memohon kepada-Nya yang Maha Berkehendak untuk menunjukkan jalan yang lurus dalam setiap aktifitas dan kegiatan kita, baik yang baru saja kita akhiri maupun yang baru akan kita awali….Semangat!!!

Tuesday, June 12, 2007

12 Juni, 19 Tahun Silam

Hari selasa kemarin sedikit berbeda dibanding hari-hari sebelumnya, bahkan bisa dibilang cukup spesial. Kenapa? Yah paling tidak sedikitnya ada dua alasan utama yang membuat hari ini terasa begitu indah (hehe…udah kaya apaan aja ya’?). Alasan pertamanya adalah karena hari ini merupakan batas akhir pengumpulan tugas 5 DPBO. Dan yang membuat itu begitu menyenangkan adalah saya (atau lebih tepatnya kami) sudah menyelesaikan tugas itu dengan mulus. Yaaahhh, sebelumnya saya,Yuan, dan Randy tetap dalam keadaan terjaga sampai jam 2 pagi ataw bahasa kerennya “kerja lembur” xixixixi:p. Tapi perjuangan itu tidak sia-sia karena jatah waktu tidur yang hanya 3 jam itu serasa tergantikan dengan sempurnanya tugas itu. Yah, endingnya tugas itu ter-upload dengan manisnya sekitar jam 8, atau masih tersisa 2 jam sampai batas akhir pengumpulan.

Alasan yang kedua dan yang paling penting adalah hari ini, Selasa 12 Juni, adalah hari yang menggenapkan usia saya menjadi 19 tahun. 12 Juni 19 tahun silam adalah hari pertama saya di dunia ini. Hehehe…. Wah, tak terasa sudah bertambah satu umurku ini. Tahun ini sedikit berbeda dari tahun kemaren, tercatat 76 ucapan selamat ultah dari inbox di Ponsel saya. (belum dihitung ucapan yang berasal dari email, FS dan media lainnya) Hehehe… Sabar-Sabar, bukan maksud untuk pamer atau apa ko’ Astagfirullah… Entah bagaimana arti sebuah ucapan selamat milad bagi teman-teman, tapi yang jelas ucapan-ucapan tersebut mengingatkan saya kembali akan sebuah arti persahabatan. Terkesan dibuat-buat ya’? hehe.. terserah bagaimana teman-teman menyikapinya, tapi sekarang ini saya serius lho… Ucapan-ucapan selamat yang saya dapat itu saya anggap sebagai wujud pengakuan, pengakuan seorang sahabat kepada sahabatnya. Mungkin terasa wajar jika hal tersebut datangnya dari orang-orang yang saat ini berada disekitar kuliah, tapi bagaimana jika hal itu berasal dari orang-orang yang jauh dari kita, baik yang jauh karena terpisah oleh jarak ataupun yang terpisah oleh waktu. Hehehe.. maksudnya terpisah oleh waktu itu bukannya teman dari zaman yang beda ya, tapi teman yang dulunya begitu akrab, sekarang sudah ga’ tau lagi kabarnya gimana. Paling tidak, itulah yang saya rasakan kemarin. Tidak sedikit dari ucapan-ucapan selamat milad yang saya dapatkan berasal dari teman-teman lama yang sejujurnya kabarnya jarang saya dengar, atau bahkan jarang terpikirkan dan mungkin hampir terlupakan. (klo kebetulan ada yang baca,maaf kan temanmu yang satu ini ya !?). Tapi justru disitulah saya diingatkan kembali akan arti sebuah ukhuwah. Ya benar, ibarat suatu janji, ukhuwah itu tidak akan terhapus oleh jarak dan tidak akan lekang karena waktu.

Dari ucapan-ucapan selamat yang saya dapatkan kemarin, tidak sedikit juga ucapan yang disertai tausiyah atau nasehat. Nah, oleh sebab itu saya ingin berbagi sedikit dari kata-kata itu. Yah! Paling tidak ketika membaca catatan ini, selain mendapatkan hiburan teman-teman juga mendapatkan sesuatu untuk direnungi dan bermanfaat. Suatu saat nanti akan tiba waktunya saat masa muda ini akan berlalu menjadi sebuah kenangan. Namun perasaan dan impian di masa muda itu tidak akan menghilang, walaupun tertimbun di dalam kesibukkan sehari-hari yang padat. Ia akan terus bersinar di suatu tempat yang istimewa di hati kita. Jadi janganlah kamu melupakannya. Hari ini kontrak hidup kita dengan dunia semakin berkurang, semoga kita dapat menggunakan kesempatan hari ini sebaik-baiknya. Semoga Allah mewarnai hari kita dengan keindahan dan kebahagiaan. Meskipun sesungguhnya penderitaan hidup itu dapat mengajarkan kita untuk menghargai kebaikan dan keindahan hidup itu sendiri.

Terakhir, saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah mendoakan dan memberikan ucapan selamat, itu semua sudah menjadi kado terindah di tahun ini.

::SaLam::

Friday, June 08, 2007

KISS, Kajian Islam Seduaminggu Sekali

Ikrema dan Ash-shaff menyelenggarakan Kajian Islam rutin dua minggu sekali setiap ba`da Shalat Jumat Pukul 13.00 di Masjid Darul Ulum SMAN 2 Bekasi.

Mengundang semua siswa/i muslim/ah dan rekan-rekan alumni untuk hadir dalam kajian tersebut.

Tema: Siroh Nabawiyah, Cerita Hikmah, Training Pengembangan Diri, Problematika Remaja, dll

Next : 22 Juni 2007

Thursday, June 07, 2007

Could A Woodchuck Chuck Wood ?

Hanya untuk sekedar hiburan :
Didapat dari Danar,
salahkan dia klo ga' ngerti. hehehehe...

guybrush enter a house. a carpenter greets him

carpenter : hi, can i help you?

guybrush : how much wood could a woodchuck chuck if a woodchuck could chuck wood?

carpenter : a woodchuck could chuck no amount of wood since a woodchuck cant chuck wood

guybrush : but if a woodchuck could chuck and would chuck some amount of wood.what amount of wood would a woodchuck chuck?

carpenter: even if a woodchuck could chuck wood.And even if a woodchuck would chuck wood.Should a woodchuck chuck wood?

guybrush : a woodchuck should chuck if a woodchuck could chuck wood, as long as a woodchuck would chuck wood

carpenter : oh shut up.Is there anything else i can help you with?

OPEN Recruitment FUKI 07/08

Assalamu alaikum wr. wb.

FUKI 07/08 mengadakan OPEN RECRUITMEN sampai dengan 8 Juni 2007. Formulir pendaftaran bisa diperoleh di sekre square. Berikut ini deskripsi singkat dari bidang-bidang yang bisa temen-temen pilih:

Dana dan Usaha (Danus)

  • Biro ini bertugas mencari dana untuk kegiatan FUKI secara efisien, kontinyu dan tentu saja dengan cara yang halal

Keputrian

  • OK.. segala yang terkait dengan kemuslimahan dan dunianya bakal diakomidir di departemen yang satu ini, so jangan ragu untuk join di sisni para muslimah

Islamic Study Club (ISC)

  • Departemen in tugasnya melakukan pengelolaan pembinaan muslim di Fasilkom dengan berbagai kajian baik yang bersifat keislaman maupun non-keislaman. Contohnya : mentoring FUKI dan mentoring akademis.

Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa dan Organisasi (PSDMO)

  • Klo mau tahu orang-orang di FUKI berkembang dan menjadi organisatoris yang unggul, disini nih tempatnya. Selain itu departemen ini juga bertanggung jawab terhadap kelangsungan lembaga FUKI kedepan lewat berbagai programnya seperti AM/FM, KaPe, Tim Building, dll.

Musholla dan Perpustakaan (MP)

  • Ehm.. Mau tahu rahasia shalat khusyuk dan belajar yang nyaman. Nih dia departemen yang bertanggungjawab menjaga keindahan, kerapihan mushalla sebagai beberapa faktor agar shalat kita khusyu, dan juga menjaga kerapihan perpus mushalla agar kita bisa belajar mengenai keislaman dari buku-buku mushalla.

Hubungan Masyarakat (Humas)

  • Ini tempat yang cocok bagi kamu yang ingin memiliki jaringan yang luas, ga hanya di Fasilkom dan di UI, tapi juga di luar UI. Sasarannya juga bukan Cuma mahasiswa, tapi juga dosen, alumni, dan perusahaan-perusaha an IT. Yap, departemen ini nantinya akan membawa citera FUKI di dalam dan di luar kampus.

Media Islam (Medis)

  • Departemen ini nih yang membuat dan mengelola Media Islam milik Fuki secara kontinyu, Lem Taqwa adalah contoh produknya. Jadi bagi kamu yang jago nulis dan bakat desain boleh juga gabung disini.

Ukhuwah

  • Departemen ini boleh dibilang laboratoriumnya FUKI yang bergerak sesuai core competence dan memberikan manfaat ke luar seperti lewat KITI, Study Group, dll. Departemen ini juga memberikan portal ukhuwah.or.id

Syiar

  • Ini dia ujung tombak FUKI dalam mensyiarkan nilai-nilai islam dan mengembangkan kreasi seni yang islami di Fasilkom. Di Departemen ini acara SIWAK, SDRAM, FUKI CUP dirancang. Jadi klo mau jadi yang terdepan disini tempatnya.

Saturday, June 02, 2007

Sisi Lain Kehidupan Seekor Kecoak

Assalamua’laikum Wr. Wb

Yo’ welcome Back Guys! Dalam tulisan kali ini, saya akan mengajak para pembaca sekalian untuk meneliti sesuatu. Masih ingat ketika kita masih muda dulu (baca : masih kecil) disuruh Ibu Guru TK ngamatin tingkah laku hewan sebangsa semut, burung, kambing, sapi, ayam, kucing, lumba-lumba, katak, ikan pari, panda, beruang atau hewan lainnya ?? Buat yang waktu TK belum pernah merasakannya, jangan khawatir…Belum terlambat ko’. Hehehe…

Langsung aja yuks!! Hewan yang kita teliti kali ini tidak lain dan tidak bukan adalah binatang kecil berkaki enam (eh klo ga’ salah ya’) dan bergerigi yang biasa muncul di malam hari di belakang lemari, kolong meja, kamar mandi atau bahkan saat ini ada belakang kamu. He..he.. Yup benar, hewan itu adalah Kecoak (~backsound: Jreng,,Jreng,,Jreng,,Jreng). Hah ?? Serius nih!! Kenapa ngomongin kecoak? Kaya ga’ ada kerjaan aja. Sabar kawan, walaupun harus diakui secara tidak sengaja saya melihat kecoak lewat di rumah dan dengan ketidak ada kerjaannya saya berniat untuk mengetahui jalan hidup sang kecoak tersebut. Terlintas dalam pikiran saya untuk mencari tahu informasi menarik tentang kecoak, sampai akhirnya saya memutuskan untuk Googling (istilah akrab dalam mencari informasi menggunakan situs Google). Hasilnya, Subhanallah!! Banyak sekali informasi tentang sang Kecoak itu.

Kecoak ternyata sudah ada sejak 300 juta tahun yang lalu, dan ternyata dia tidak banyak berevolusi seperti kebanyakan hewan-hewan lainnya. Sang kecoak ternyata juga ditakdirkan untuk bertahan di segala macam kondisi seperti panas menyengat atau dingin membeku, terlebih lagi kecoak juga lebih resisten terhadap radiasi ketimbang makhluk lain. Binatang ini mampu bertahan hidup tanpa kepala sampai sebulan, sampai akhirnya dia mati kelaparan. Benar kawan, kecoak tidak membutuhkan kepala untuk bernafas, bahkan otak sebagai alat kontrol tubuhnya. Kehilangan kepala tidak membuatnya kehilangan darah seperti kita.

Di alam bebas, ia menjadi santapan predatornya seperti burung, mamalia kecil, dan binatang amfibi. Namun kecoak kota (kecoak di perkotaan) nyaris tidak punya musuh, kecuali ya kita ini yang mati-matian berusaha untuk membunuh kecoak itu. Faktanya, kecoak memiliki pelindung yang kuat di punggungnya yang membuat ia tidak mudah mati dipukul. Oiya buat informasi nih, jangan kira kecoak langsung mati ketika dipukul ya! Beberapa menit kemudian kecoak itu akan kembali berjalan dan kabur entah kemana. (Hihihi,,,jangan tersinggung klo dibohongi kecoak ya’)

Dalam hal berkembang biak, kecoak bisa menghasilkan 40 ekor kecoak Junior dalam sebulan. Mereka adalah kaum Omnivora yang bisa memakan Feses, lem, sisa makanan di dapur, organisme mati (termasuk mayat manusia), bahkan keturunannya sendiri. Sayangnya kecoak bernasip buruk karena selain menjijikan bagi kebanyakan orang, kecoak dituding sebagai penyebar bakteri dan penyakit, juga dituduh menyebabkan gangguan pernapasan dan pemicu asma, serta mengontaminasi makanan. (huhuhu, binatang malang).

Tapi, apa benar kehadiran kecoak di dunia ini tidak ada gunanya sama sekali? Ya pasti ada dunx. Kecoak itu bagian dari rantai makanan. Kalau dia hilang, yaa…..tau sendiri kan gimana jadinya. Selain itu, kecoak membantu membersihkan lingkungan kita dari sisa-sia organisme. Dan yang paling menarik adalah, kecoak bisa dijadikan indikator kebersihan di rumah. Serius nih, jika kita sudah membersihkan rumah, tapi ternyata kecoaknya masih menginvasi dapur kita, bergembiralah. Percaya atau tidak, ini sesungguhnya bukti bahwa lingkungan rumah kita sudah bersih. Saking bersihnya sampai tidak menyediakan makanan bagi sang kecoak sampai akhirnya dia memutuskan untuk mengorek-ngorek makanan di dapur. Eh tapi jangan diartikan rumah yang banyak kecoaknya itu bersih ya? Itu mah rumah yang banyak makanan kecoak namanya. Hehehe…

Selain itu, konon katanya kecoak mengandung protein yang tinggi juga lowh, asal kamunya tidak jijik aja. Hehehe… Bagi yang berminat, cara memasaknya adalah dengan mencabut dulu semua kaki dan sayapnya. Potong bagian kepala, dan buat irisan di tengah badan. Sebelum dipanggang, campur dengan bawang dan garam. Rasanya ?? jangan tanya ke saya, saya kan hanya menyampaikan loh, selanjutnya terserah anda. Hehehe…

Subhanallah, begitu banyak pelajaran yang bisa kita dapatkan dari seekor kecoak yang biasanya hanya dipandang sebagai makhluk menjijikan. Padahal tidak ada yang Allah ciptakan di dunia ini dengan sia-sia. Tengok sebentar ayat Qur’an berikut ini yuks:

“dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.” (Q.S 16:13)

“Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa)? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran”
(Q.S 16:17)

Mungkin itulah sekilas tentang romantika kehidupan sang kecoak. He..he.. buat yang masih kurang berminat ngomongin kecoak, ini Cuma selingan doank ko’. Ketahuilah sahabatku, bahwa ngomongin kecoak dan mengambil pelajaran darinya itu jauh lebih baik daripada tertawa bahagia membicarakan keburukan seseorang. Hehehe..

Wassalam..

**banyak mengutip dari artikel "Kecoak Tanda Lingkungan Bersih", Dwiwati Riandhini.Majalah Intisari No.495, Oktober 2004.

Thursday, May 31, 2007

Babak Pertama Berakhir Sudah

Assalamua’laikum Wr.Wb

Dengan berakhirnya minggu ini, maka berakhir juga UAS babak pertama gw di Fasilkom untuk semester ini. Hmmm…kenapa disebut babak pertama ya? Alasannya sederhana ko’ karena emang Zaman-zamannya UAS di kampus kan Cuma 2 minggu, dan gw mempartisinya menjadi 2 babak. Buat yang belum tahu jadwal UAS gw di Fasilkom, biar lebih nyambung gw tulisin jadwalnya di sini :

Babak Pertama :

Senin, 28 Mei 2007 : KalkulusI

Rabu, 30 Mei 2007 : Pengantar Organisasi Komputer

Babak Kedua :

Senin, 4 Juni 2007 : DPBO (Ujian Tulis)

Rabu, 6 Juni 2007 : DPBO (Ujian Pemrograman)

Kamis, 7 Juni 2007 : Matematika Diskret II

Jum’at 8 Juni 2007 : Agama Islam

Yup,tulisan pertama di bulan Juni ini menandakan berakhirnya pekan pertama UAS semester ini. Yah, walaupun yang berkurang setengahnya itu Cuma periodenya doank. Hehehe… Cukup,cukup, sekarang mari kita Flash Back ke hari-hari sebelumnya.

Senin,28 Mei 2007

Hmmm, Kalkulus I ya ! sejujurnya mata kuliah ini adalah yang paling misterius di semester ini. Lho Ko’..!!! Karena selama ini gw sendiri ga’ tau nilai-nilai kalkulus gw itu nasipnya gimana. Hehehe,,,sebabnya emang karena nilai-nilai Quiz dan UTS kemarin ga’ ada satupun yang gw tau nilainya (karena emang ga’ dibagiin). Tapi ga’ buta-buta amat sih, karena Ibu Kasiah udah pernah menjelaskan tentang sistem penilaiannya jadi paling engga’ “Sedikit” berbayang.

Ternyata, UAS kemaren….Soalnya Susah. Hehehe.. Subhanallah, soal kalkulus ini tidak bisa dikerjakan jika tidak mengerahkan segenap kemampuan yang kita miliki….Untungnya bobot total soalnya 120, jadi bisa dibilang ada bonus 20% dari nilai 100. Yah, sudahlah, sudah berikhtiar tinggal tawakal.. Oiya, setelah UAS kalkulus selesei, gw dan teman-teman 2006 mencoba menghibur diri dengan maen Bola di BalaiRung. Lumayan lah puas membantai lawan 10-2. Mencetak 4 dari 10 gol cukup untuk sekedar Refreshing. hehehe..

Rabu, 30 Mei 2007

Hari ini waktunya UAS POK, berbeda dengan kalkulus kemaren yang sebelumnya ga’ punya dendam pribadi sama mata kuliah itu. Hari ini gw bertekat untuk “balas dendam” terhadap POK setelah UTS kemaren nilai gw kurang begitu memuaskan. Oiya hari selasanya bisa dibilang gw belajar abis-abisan seharian penuh, dari selasa pagi sampe rabu paginya. Hehehe… Yah pada akhirnya gw emang mendapatkan keuntungan besar dari setelah berjuang seharian, dibanding Kalkulus kemaren gw lebih menikmati soal UAS POK ini. Tapi parahnya, ternyata gw baru menyadari kalo UTS kemaren itu tidak terlalu sulit juga. Tapi gw ga’ menyesal ko’, mengambil hikmah adalah pilihan terbaik dalam menutupi penyesalan. Kalau UTS kemaren bagus kan, mungkin gw ga’ akan belajar seserius ini. Paling tidak dari situ gw diingatkan kembali bahwa kerja keras diperlukan untuk mendapatkan sesuatu yang besar.

Yup agaknya segitu dulu untuk hari ini,

Ada sedikit Tausiah nih :

“Tulislah setiap Kesusahan dan kesedihan di atas pasir, biarkan angin keikhlasan membawa jauh dari ingatan. Biarkan catatan itu hilang bersama menyebarnya pasir ketulusan. La Takhof Wa La Tahzan”

Wassalam..

Sesuatu Yang Baru

Lho, ko' judulnya gitu ya'??
Ya mungkin bagi beberapa orang yang baru mengunjungi blog ini masih kurang 'ngeh' dengan judul di atas...
Tapi bagi yang sudah cukup sering berkunjung, atau minimal pernah melihat blog ini sebelumnya pasti sudah menyadari ada sesuatu yang berbeda, sesuatu yang baru, sesuatu yang belum pernah dijumpai di sini...
Yup Betul, Blog ini sudah berganti wujudnya, dari yang dulunya didominasi oleh warna hitam kini berganti menjadi Putih dan Hijau...
Yah sebenarnya siyh, ga' ada alasan khusus kenapa mengganti tampilannya, tapi yang jelas semua itu untuk keadaan yang lebih baik lagi. (apaan seh?)

Hehehe....Udah,udah....
Ko' suram amat pembicaraan ya'....
ya' mungkin saat mengetikkan tulisan ini, gw lagi ga' ada ide untuk ngomong apaan...
maklum, seharian merombak Blog ternyata melelahkan juga...
(ini tulisan pertama di tampilan yang baru lowh)
Oiya, sedikit berbagi cerita, sebenarnya siy gw baru-baru ini aja bertekat menulis-menulis Blog ini lagi mungkin karena sekarang komunitas Penguna Blog udah banyak, apalagi teman-teman seangkatan gw sekarang juga udah pada mengenal Blog...

Satu lagi yang cukup memotivasi gw untuk kembali "mengurusi" blog ini, tidak lain karena tekad untuk melatih sense dan skill gw dalam urusan tulis menulis...
Karena tulisan ini akan gw jadikan sebagai langkah awal untuk merubah Kehidupan Blog gw yang dulunya suram (dengan warnanya yg item-item kaya tikus selokan)
menjadi lebih cerah bersinar....Jreng,,Jreng,,Jreng,,,

Monday, May 14, 2007

Dakwah tidak dapat dipikul orang manja

Wahai Saudaraku yang dikasihi Allah.

Perjalanan dakwah yang kita lalui ini bukanlah perjalanan yang banyak ditaburi kegemerlapan dan kesenangan. Ia merupakan perjalanan panjang yang penuh tantangan dan rintangan berat.

Telah banyak sejarah orang-orang terdahulu sebelum kita yang merasakan manis getirnya perjalanan dakwah ini. Ada yang disiksa, ada pula yang harus berpisah kaum kerabatnya. Ada pula yang diusir dari kampung halamannya. Dan sederetan kisah perjuangan lainnya yang telah mengukir bukti dari pengorbanannya dalam jalan dakwah ini. Mereka telah merasakan dan sekaligus membuktikan cinta dan kesetiaan terhadap dakwah.


Cobalah kita tengok kisah Dzatur Riqa’ yang dialami sahabat Abu Musa Al Asy’ari dan para sahabat lainnya –semoga Allah swt. meridhai mereka. Mereka telah merasakannya hingga kaki-kaki mereka robek dan kuku tercopot. Namun mereka tetap mengarungi perjalanan itu tanpa mengeluh sedikitpun. Bahkan, mereka malu untuk menceritakannya karena keikhlasan dalam perjuangan ini. Keikhlasan membuat mereka gigih dalam pengorbanan dan menjadi tinta emas sejarah umat dakwah ini. Buat selamanya.

Pengorbanan yang telah mereka berikan dalam perjalanan dakwah ini menjadi suri teladan bagi kita sekalian. Karena kontribusi yang telah mereka sumbangkan untuk dakwah ini tumbuh bersemi. Dan, kita pun dapat memanen hasilnya dengan gemilang. Kawasan Islam telah tersebar ke seluruh pelosok dunia. Umat Islam telah mengalami populasi dalam jumlah besar. Semua itu karunia yang Allah swt. berikan melalui kesungguhan dan kesetiaan para pendahulu dakwah ini. Semoga Allah meridhai mereka.

Duhai saudaraku yang dirahmati Allah swt.

Renungkanlah pengalaman mereka sebagaimana yang difirmankan Allah swt. dalam surat At-Taubah: 42.

Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak berapa jauh, pastilah mereka mengikutimu. Tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka, mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah, “Jika kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu.” Mereka membinasakan diri mereka sendiri dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.

Mereka juga telah melihat siapa-siapa yang dapat bertahan dalam mengarungi perjalanan yang berat itu. Hanya kesetiaanlah yang dapat mengokohkan perjalanan dakwah ini. Kesetiaan yang menjadikan pemiliknya sabar dalam menghadapi cobaan dan ujian. Menjadikan mereka optimis menghadapi kesulitan dan siap berkorban untuk meraih kesuksesan. Kesetiaan yang menghantarkan jiwa-jiwa patriotik untuk berada pada barisan terdepan dalam perjuangan ini. Kesetiaan yang membuat pelakunya berbahagia dan sangat menikmati beban hidupnya. Setia dalam kesempitan dan kesukaran. Demikian pula setia dalam kelapangan dan kemudahan.

Saudaraku seperjuangan yang dikasihi Allah swt.

Sebaliknya orang-orang yang rentan jiwanya dalam perjuangan ini tidak akan dapat bertahan lama. Mereka mengeluh atas beratnya perjalanan yang mereka tempuh. Mereka pun menolak untuk menunaikannya dengan berbagai macam alasan agar mereka diizinkan untuk tidak ikut. Mereka pun berat hati berada dalam perjuangan ini dan akhirnya berguguran satu per satu sebelum mereka sampai pada tujuan perjuangan.

Penyakit wahan telah menyerang mental mereka yang rapuh sehingga mereka tidak dapat menerima kenyataan pahit sebagai risiko dan sunnah dakwah ini. Malah mereka menggugatnya lantaran anggapan mereka bahwa perjuangan dakwah tidaklah harus mengalami kesulitan.

Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keragu-raguannya. Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan kepada mereka: “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu.” (At-Taubah: 45-46)

Kesetiaan yang ada pada mereka merupakan indikasi kuat daya tahannya yang tangguh dalam dakwah ini. Sikap ini membuat mereka stand by menjalankan tugas yang terpikul di pundaknya. Mereka pun dapat menunaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Bila ditugaskan sebagai prajurit terdepan dengan segala akibat yang akan dihadapinya, ia senantiasa berada pada posnya tanpa ingin meninggalkannya sekejap pun. Atau bila ditempatkan pada bagian belakang, ia akan berada pada tempatnya tanpa berpindah-pindah. Sebagaimana yang disebutkan Rasulullah saw. dalam beberapa riwayat tentang prajurit yang baik.

Wahai Saudaraku yang dirahmati Allah.

Marilah kita telusuri perjalanan dakwah Abdul Fattah Abu Ismail, salah seorang murid Imam Hasan Al Banna yang selalu menjalankan tugas dakwahnya tanpa keluhan sedikitpun. Dialah yang disebutkan Hasan Al Banna orang yang sepulang dari tempatnya bekerja sudah berada di kota lain untuk memberikan ceramah kemudian berpindah tempat lagi untuk mengisi pengajian dari waktu ke waktu secara maraton. Ia selalu berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain untuk menunaikan amanah dakwah. Sesudah menunaikan tugas dengan sebaik-baiknya, ia merupakan orang yang pertama kali datang ke tempatnya bekerja. Malah, ia yang membukakan pintu gerbangnya.

Pernah ia mengalami keletihan hingga tertidur di sofa rumah Zainab Al-Ghazali. Melihat kondisi tubuhnya yang lelah dan penat itu, tuan rumah membiarkan tamunya tertidur sampai bangun. Setelah menyampaikan amanah untuk Zainab Al Ghazali, Abdul Fattah Abu Ismail pamit untuk ke kota lainnya. Karena keletihan yang dialaminya, Zainab Al Ghazali memberikan ongkos untuk naik taksi. Abdul Fattah Abu Ismail mengembalikannya sambil mengatakan, “Dakwah ini tidak akan dapat dipikul oleh orang-orang yang manja.” Zainab pun menjawab, “Saya sering ke mana-mana dengan taksi dan mobil-mobil mewah, tapi saya tetap dapat memikul dakwah ini dan saya pun tidak menjadi orang yang manja terhadap dakwah. Karena itu, pakailah ongkos ini, tubuhmu letih dan engkau memerlukan istirahat sejenak.” Ia pun menjawab, “Berbahagialah ibu. Ibu telah berhasil menghadapi ujian Allah swt. berupa kenikmatan-kenikmatan itu. Namun, saya khawatir saya tidak dapat menghadapinya sebagaimana sikap ibu. Terima kasih atas kebaikan ibu. Biarlah saya naik kendaraan umum saja.”

Duhai saudaraku yang dimuliakan Allah swt.

Itulah contoh orang yang telah membuktikan kesetiaannya pada dakwah lantaran keyakinannya terhadap janji-janji Allah swt. Janji yang tidak akan pernah dipungkiri sedikit pun. Allah swt. telah banyak memberikan janji-Nya pada orang-orang yang beriman yang setia pada jalan dakwah berupa berbagai anugerah-Nya. Sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an.

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)- mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Al-Anfal: 29)

Dengan janji Allah swt. tersebut, orang-orang beriman tetap bertahan mengarungi jalan dakwah ini. Dan mereka pun tahu bahwa perjuangan yang berat itu sebagai kunci untuk mendapatkannya. Semakin berat perjuangan ini semakin besar janji yang diberikan Allah swt. kepadanya. Kesetiaan yang bersemayam dalam diri mereka itulah yang membuat mereka tidak akan pernah menyalahi janji-Nya. Dan, mereka pun tidak akan pernah mau merubah janji kepada-Nya.

Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya). (Al Ahzab: 23)

Wahai ikhwah kekasih Allah swt.

Pernah seorang pejuang Palestina yang telah berlama-lama meninggalkan kampung halaman dan keluarganya untuk membuat mencari dukungan dunia dan dana diwawancarai. “Apa yang membuat Anda dapat berlama-lama meninggalkan keluarga dan kampung halaman?” Jawabnya, karena perjuangan. Dan, dengan perjuangan itu kemuliaan hidup mereka lebih berarti untuk masa depan bangsa dan tanah airnya. “Kalau bukan karena dakwah dan perjuangan, kami pun mungkin tidak akan dapat bertahan,” ungkapnya lirih.

Wahai saudaraku seiman dan seperjuangan

Aktivis dakwah sangat menyakini bahwa kesabaran yang ada pada dirinyalah yang membuat mereka kuat menghadapi berbagai rintangan dakwah. Bila dibandingkan apa yang kita lakukan serta yang kita dapatkan sebagai risiko perjuangan di hari ini dengan keadaan orang-orang terdahulu dalam perjalanan dakwah ini, belumlah seberapa. Pengorbanan kita di hari ini masih sebatas pengorbanan waktu untuk dakwah. Pengorbanan tenaga dalam amal khairiyah untuk kepentingan dakwah. Pengorbanan sebagian kecil dari harta kita yang banyak. Dan bentuk pengorbanan ecek-ecek lainnya yang telah kita lakukan. Coba lihatlah pengorbanan orang-orang terdahulu, ada yang disisir dengan sisir besi, ada yang digergaji, ada yang diikat dengan empat ekor kuda yang berlawanan arah, lalu kuda itu dipukul untuk lari sekencang-kencangnya hingga robeklah orang itu. Ada pula yang dibakar dengan tungku yang berisi minyak panas. Mereka dapat menerima resiko karena kesabaran yang ada pada dirinya.

Kesabaran adalah kuda-kuda pertahanan orang-orang beriman dalam meniti perjalanan ini. Bekal kesabaran mereka tidak pernah berkurang sedikit pun karena keikhlasan dan kesetiaan mereka pada Allah swt.

Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (Ali Imran: 146)

Bila kita memandang kehidupan generasi pilihan, kita akan temukan kisah-kisah brilian yang telah menyuburkan dakwah ini. Muncullah pertanyaan besar yang harus kita tujukan pada diri kita saat ini. Apakah kita dapat menyemai dakwah ini menjadi subur dengan perjuangan yang kita lakukan sekarang ini ataukah kita akan menjadi generasi yang hilang dalam sejarah dakwah ini.

Ingat, dakwah ini tidak akan pernah dapat dipikul oleh orang-orang yang manja. Militansi aktivis dakah merupakan kendaraan yang akan menghantarkan kepada kesuksesan. Semoga Allah menghimpun kita dalam kebaikan. Wallahu’alam.

Luasnya Neraka

Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibrail datang kepada Nabi saw pada waktu yg ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh nabi s.a.w.:
"Mengapa aku melihat kau berubah muka?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yg mengetahui bahawa neraka Jahannam itu benar, dan siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman dari padanya."
Lalu nabi s.a.w. bersabda: "Ya Jibrail, jelaskan padaku sifat Jahannam."
Jawabnya: "Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum nescaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya.

Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi nescaya akan mati penduduk bumi kerana panas dan basinya.

Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yg disebut dalam Al-Quran itu diletakkan di atas bukit, nescaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke tujuh.

Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di hujung barat tersiksa, nescaya akan terbakar orang-orang yang di hujung timur kerana sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi, dan minumannya air panas campur nanah, dan pakaiannya potongan-potongan api.
Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bahagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan."

Nabi s.a.w. bertanya: "Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?" Jawabnya: "Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda." (nota kefahaman: iaitu yg lebih bawah lebih panas)

Tanya Rasulullah s.a.w.: "Siapakah penduduk masing-masing pintu?"
Jawab Jibrail:

"Pintu yg terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang yg kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a.s. serta keluarga Fir'aun sedang namanya Al-Hawiyah.
Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim,
Pintu ketiga tempat orang shobi'in bernama Saqar.
Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha,
Pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah.
Pintu ke enam tempat orang nasara bernama Sa'eir."

Kemudian Jibrail diam segan pada Rasulullah s.a.w. sehingga ditanya:
"Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?"
Jawabnya: "Di dalamnya orang-orang yg berdosa besar dari ummatmu yg sampai mati belum sempat bertaubat."

Maka nabi s.a.w. jatuh pingsan ketika mendengar keterangan itu, sehingga Jibrail meletakkan kepala nabi s.a.w. di pangkuannya sehingga sedar kembali dan sesudah sadar nabi saw bersabda: "Ya Jibrail, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk ke dalam neraka?"
Jawabnya: "Ya, iaitu orang yg berdosa besar dari ummatmu."
Kemudian nabi s.a.w. menangis, Jibrail juga menangis, kemudian nabi s.a.w. masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah.(dipetik dari kitab "Peringatan Bagi Yg Lalai")

Dari Hadith Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku.

Tahukah kamu bahawa neraka jahanamKu itu:
1. Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat
2. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah
3. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung
4. Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah
5. Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik
6. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak
7. Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum
8. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular
9. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandungi lautan racun yang hitam pekat.
10. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai
11. Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat

Mudah-mudahan dapat menimbulkan keinsafan kepada kita semua.Wallahua' lam.

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterang an dan petunjuk hidayat, sesudah Kami terangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk.
Al-Quran Surah Al- Baqarah Ayat 159

Dari Abdullah bin 'Amr R.A,
Rasulullah S.A.W bersabda:" Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat..
--

Wednesday, January 31, 2007

Ketika Cinta Berbuah Surga

Di tanah Kurdistan , ada seorang raja yang adil dan shalih. Dia memiliki seorang anak laki-laki yang tampan, cerdas, dan pemberani. Saat-saat paling menyenangkan bagi sang raja adalah ketika dia mengajari anaknya itu membaca Al-Quran. Sang raja juga menceritakan kepadanya kisah-kisah kepahlawanan para panglima dan tentaranya di medan pertempuran. Anak raja yang bernama Said itu, sangat gembira mendengar penuturan kisah ayahnya. Si kecil Said akan merasa jengkel jika di tengah-tengah ayahnya bercerita, tiba-tiba ada orang yang memutuskannya.

Terkadang, ketika sedang asyik mendengarkan cerita ayahnya tiba-tiba pengawal masuk dan memberitahukan ada tamu penting yang harus ditemui oleh raja. Sang raja tahu apa yang dirasakan anaknya.


Maka, dia memberi nasihat kepada anaknya, “Said, Anakku, sudah saatnya kamu mencari teman sejati yang setia dalam suka dan duka. Seorang teman baik, yang akan membantumu untuk menjadi orang baik. Teman sejati yang bisa kau ajak bercinta untuk surga.”

Said tersentak mendengar perkataan ayahnya.
“Apa maksud Ayah dengan teman yang bisa diajak bercinta untuk surga?” tanyanya dengan nada penasaran.

“Dia adalah teman sejati yang benar-benar mau berteman denganmu, bukan karena derajatmu, tatapi karena kemurnian cinta itu sendiri, yang tercipta dari keikhlasan hati. Dia mencintaiumu karena Allah. Dan Dengan dasar itu kau pun bisa mencintainya dengan penuh keikhlasan karena Allah. Kekuatan cinta kalian akan melahirkan kekuaan dahsyat yang membawa manfaat dan kebaikan. Kekuatan cinta itu juga akan bersinar dan membawa kalian masuk surga.”

“Bagaimana cara mencari teman seperti itu, Ayah?” tanya Said.

Sang raja menjawab, “Kamu harus menguji orang yang hendak kau jadikan teman. Ada sebuah cara menarik untuk menguji mereka. Undanglah siapapun yang kau anggap cocok menjadi temanmu untuk makan pagi di sini, di rumah kita. Jika sudah sampai di sini, ulurlah dan perlamalah waktu penyajian makanan. Biarkan mereka semakin lapar. Lihatlah kemudian apa yang mereka perbuat. Saat itu, rebuslah tiga buitr telur. Jika dia tetap bersabar, hidangkanlah tiga telur itu kepadanya. Lihatlah, apa yang kemudian mereka perbuat! Itu cara yang paling mudah bagimu. Syukur jika kau bisa mengetahui perilakunya lebih dari itu.”

Said sangat gembira mendengar nasihat ayahnya. Dia pun mempraktekkan cara mencari teman sejati yang cukup aneh itu. Mula-mula ia mengundang anak-anak para pembesar kerajaan satu per satu. Sebagian besar dari mereka marah-marah karena hidangnya tidak keluar-keluar. Bahkan, ada yang pulang tanpa pamit dengan hati kesal, ada yang memukul-mukul meja, ada yang melontarkan kata-kata tidak terpuji, memaki-maki karena terlalu lama menunggu hidangan.

Diantara teman anak raja itu, ada seorang bernama Adil. Dia anak seorang menteri. Said melihat sepertinya Adil anak yang baik hati dan setia. Maka dia ingin mengujinya. Diundanglah Adil untuk makan pagi. Adil memang menunggu keluarnya hidangan dengan setia. Setelah dirasa cukup, Said mengeluarkan sebuah piring berisi tiga telur rebus.

Melihat itu, Adil berkata keras, “Hanya ini sarapan kita? Ini tidak cukup mengisi perutku!”

Adil tidak mau menyentuh telur itu. Dia pergi begitu saja meniggalkan Said sendirian. Said diam. Dia tidak perlu meminta maaf kepada Adil karena meremehkan makanan yang telah dia rebus dengan kedua tangannya. Dia mengerti bahwa Adil tidak lapang dada dan tidak cocok untuk menjadi teman sejati.

Hari berikutnya, dia mengundang anak seorang saudagar terkaya. Tentu saja anak saudagar itu sangat senang mendapat undangan makan pagi dari anak raja. Malam harinya, sengaja ia tidak makan dan melaparkan perutnya agar paginya bisa makan sebanyak mungkin. Dia membayangkan makanan anak raja pasti enak dan lezat.

Pagi-pagi sekali, anak saudagar kaya itu telah datang menemui Said. Seperti anak-anak sebelumnya, dia menunggu waktu yang lama sampai makanan keluar. Akhirnya, Said membawa piring dengan tiga telur rebus di atasnya.

“Ini makanannya, saya ke dalam dulu mengambil air minum.” Kata Said seraya meletakkkan piring itu di atas meja.

Lalu, Said masuk kedalam. Tanpa menunggu lagi, anak saudagar itu langsung malahap satu persatu telur itu. Tidak lama kemudian, Said keluar membawa dua gelas air putih. Dia melihat ke arah meja ternyata tiga telur itu telah lenyap. Ia kaget.

“Mana telurnya?” tanya Said pada anak saudagar.
“Telah aku makan.”
“Semuanya?”
“Ya, habis aku lapar sekali.”

Melihat hal itu Said langsung tahu bahwa anak saudagar itu juga tidak bisa dijadikan teman setia. Dia tidak setia. Tidak bisa merasakan suka dan duka bersama. Sesungguhnya, Said juga belum makan apa-apa.

Said merasa jengkel kapada anak-anak di sekitar istana. Mereka semua mementingkan diri sendiri. Tidak setia kawan. Tidak bisa merasakan suka dan duka bersama. Akhirnya, Said meminta izin kepada ayahnya untuk pergi mencari teman sejati.

****
Akhirnya, Said berpikir untuk mencari teman di luar istana. Kemudian, mulailah Said berpetualang melewati hutan, ladang, sawah, dan kampung-kampung untuk mencari seorang teman yang baik.

Sampai akhirnya, di suatu hari yang cerah, dia bertemu dengan anak seorang pencari kayu yang berpakaian sederhana. Anak itu sedang memanggul kayu bakar. Said mengikutinya diam-diam sampai anak itu tiba di gubuknya. Rumah dan pakaian anak itu menunjukkan bahwa dia sangat miskin. Namun, wajah dan sinar matanya memancarkan tanda kecerdasan dan kebaikan hati. Anak itu mengambil air wudhu, lalu shalat dua rakaat. Said memerhatikannya dari balik rumpun pepohonan.

Selesai salat, Said datang dan menyapa, “Kawan, kenalkan namaku Said. Kalau boleh tahu, namamu siapa? Kau tadi shalat apa?”

“Namaku Abdullah. Tadi itu shalat dhuha.”

Lalu, Said meminta anak itu agar bersedia bermain dengannya dan menjadi temannya.

Namun, Abdullah menjawab, “Kukira kita tidak cocok menjadi teman. Kau anak orang kaya, malah mungkin anak bangsawan. Sedangkan aku, anak miskin. Anak seorang pencari kayu bakar.”

Said menyahut, “Tidak baik kau mengatakan begitu. Mengapa kau membeda-bedakan orang? Kita semua adalah hamba Allah. Semuanya sama, hanya takwa yang membuat orang mulia di sisi Allah. Apa aku kelihatan seperti anak yang jahat sehingga kau tidak mau berteman denganku? Kau nanti bisa menilai, apakah aku cocok atau tidak menjadi temanmu.”

“Baiklah kalau begitu, kita berteman. Akan tetapi, dengan syarat hak dan kewajiban kita sama, sebagai teman yang seia-sekata.”

Said menyepakati syarat yag diajukkan oleh anak pencari kayu itu. Sejak hari itu, mereka bermain bersama; pergi ke hutan bersama ,memancing bersama, dan berburu kelinci bersama. Anak tukang kayu itu mengajarinya berenang di sungai, menggunakan panah dan memanjat pohon di hutan. Said sangat gembira sekali berteman dengan anak yang cerdas, rendah hati, lapang dada dan setia. Akhirnya, dia kembali ke istana dengan hati gembira.

Hari berikutnya, anak raja itu berjumpa lagi dengan teman barunya. Anak pencari kayu itu langsung mengajaknya makan di gubuknya. Dalam hati, Said merasa kalah, sebab sebelum dia mengundang makan, dia telah diundang makan.

Di dalam gubuk itu, mereka makan seadanya, sepotong roti, garam, dan air putih. Namun, Said makan dengan sangat lahap. Ingin sekali rasanya dia minta tambah kalau tidak mengingat, siapa tahu anak pencari kayu ini sedang mengujinya. Oleh karena itu, Said merasa cukup dengan apa yang diberikan kepadanya.

Selesai makan, Said mengucapkan hamdalah dan tersenyum. Setelah itu, mereka kembali bermain. Said banyak menemukan hal-hal baru di hutan, yang tidak dia dapatkan di dalam istana. Oleh temannya itu dia diajari untuk mengenali dan membedakan jenis dedaunan dan buah-buahan di hutan; antara daun dan buah yang bisa dimakan, yang bisa dijadikan obat, serta yang beracun.

“Dengan mengenal jenis buah dan dedaunan di hutan secara baik, kita tidak akan repot jika suatu kali tersesat. Persediaan makanan ada di sekitar kita. Inilah keagungan Allah!” kata anak pencari kayu.

Seketika itu, Said tahu bahwa ilmu tidak hanya dia dapat dari madrasah seperti yang ada di ibukota kerajaan ilmu ada di mana-mana. Bahkan, di hutan sekalipun. Hari itu, Said banyak mendapatkan pengalaman berharga.

Ketika matahari sudah condong ke Barat, Said berpamitan kepada sahabatnya itu untuk pulang. Tidak lupa, Said mengundangnya makan di rumahnya besok pagi. Lalu, dia memberikan secarik kertas pada temannya itu.

“Pergilah ke ibu kota , berikan kertas ini kepada tentara yang kau temui di sana . Dia akan mengantarkanmu ke rumahku,” kata Said sambil tersenyum.

“Insya Alloh aku akan datang.” Jawab anak pencari kayu itu.

*****
Pagi harinya, anak pencari kayu sampai juga di istana. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Said adalah anak raja. Mulanya, dia ragu untuk masuk istana. Akan tetapi, jika mengingat kebaikan dan kerendahan hati Said selama ini, dia berani masuk juga.

Said menyambutnya dengan hangat dan senyum gembira. Seperti anak-anak sebelumnya yang telah hadir di ruang makan itu. Said pun menguji temannya ini. Dia membiarkannya menunggu lama sekali. Namun, anak pencari kayu itu sudah terbiasa lapar. Bahkan, dia pernah tidak makan selama tiga hari. Atau, terkadang makan daun-daun mentah saja. Dia hanya berpikir, seandainya semua anak bangsawan bisa sebaik anak raja ini, tentu dunia akan tentram.

Selama ini, dia mendengar bahwa anak-anak pembesar kerajaan senang hura-hura. Namun, dia menemukan seorang anak raja yang santun dan shalih.

Akhirnya, tiga butir telur masak pun dihidangkan. Said mempersilahkan temannya untuk memulai makan. Anak pencari kayu bakar itu mengambil satu. Lalu, dia mengupas kulitnya pelan-pelan. Sementara Said mengupas dengan cepat dan menyantapnya. Lalu dengan sengaja Said mengambil yang ketiga, mengupasnya dengan cepat dan melahapnya. Temannya selesai mengupas telur. Said ingin melihat apa yang akan dilakukan temannya dengan sebitur telur itu, apakah akan dimakannya sendiri atau….?

Anak miskin itu mengambil pisau yang ada di dekat situ. Lalu, dia membelah telur itu jadi dua. Yang satu dia pegang dan yang satunya lagi, dia berikan kepada Said. Tidak ayal lagi, Said menangis terharu.

Lalu Said pun memeluk anak pencari kayu bakar itu erat-erat seraya berkata. “Engkau teman sejatiku! Engkau teman sejatiku! Engkau temanku masuk surga.”

Sejak itu, keduanya berteman dan bersahabat dengan sangat akrab. Persahabatan meraka melebihi saudara kandung. Mereka saling mencintai dan saling menghormati karena Alloh swt.

Karena kekuatan cinta itu mereka bahkan sempat bertahun-tahun mengembara bersama untuk belajar dan berguru kepada para ulama yang tersebar di Turki, di Syiria, di Irak, di Mesir dan di Yaman.

Setelah berganti bulan dan tahun, akhirnya keduanya tumbuh dewasa. Raja yang adil, ayah Said meninggal dunia. Akhirnya, Said diangkat menjadi raja untuk menggantikan ayahnya. Menteri yang pertama kali dia pilih adalah Abdullah, anak pencari kayu itu. Abdullah pun benar-benar menjadi teman seperjuangan dan penasihat raja yang tiada duanya.

Meskipun telah menjadi raja dan menteri, keduanya masih sering malakukan shalat tahajud dan membaca Al-Quran bersama. Kecerdasaan dan kematangan jiwa keduanya mampu membawa kerajaan itu maju, makmur, dan jaya.--- baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur.---

Dikutip dari sebuah karya Habiburrahman El Shirazy