Sesuatu yang dimulai pasti akan diakhiri. Mungkin itulah yang rutin tergambar di keseharian kita. Seperti siang yang diakhiri malam, segala kegiatan yang saat ini sedang kita alami pun suatu saat akan berakhir. Walaupun terkadang setiap orang mendefinisikan kata berakhir berbeda-beda. Akhir bukan berarti selesai, akan ada sesuatu yang baru yang mengawali setelah apa yang diakhiri tersebut. Seperti dimulainya semester pendek setelah berakhirnya UAS semester genap, atupun dalam regenerasi kepengurusan suatu Lembaga di kampus yang bertujuan untuk mengakhiri kepengurusan yang lama sekaligus mengawali kepengurusan yang baru. Hal tersebut merupakan rangkaian proses sampai akhirnya kita mencapai tujuan yang sebenarnya.
Tanpa diminta, dengan atau tanpa kita sadari sekalipun sesuatu yang baru itu akan tetap datang. Permasalahannya adalah bagaimana sikap kita untuk mengawali hal baru tersebut. Apakah kita adalah orang yang telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk memulai langkah baru itu? Ataukah hanya menjadi orang tidak berbekal yang berkeliaran dan hanya mengikuti langkahnya begitu saja.
Tetapkanlah tujuan untuk mengawali sesuatu serta niatkanlah tujuan itu hanya karena Allah. Seperti dalam ayat Al-Qura’n yang berbunyi :
“Kecuali orang-orang yang tobat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar”(Q.s An-Nisa:146)
Secara umum tujuan adalah sasaran, cita-cita. Tujuan lebih dari sekedar mimpi, tujuan adalah mimpi yang diwujudkan. Tujuan lebih dari sekedar pernyataan “Saya berharap….” Melainkan suatu pernyataan tegas “Inilah apa yang saya usahakan agar tercapai”. Tidak ada yang terjadi, tidak ada langkah maju yang diambil hingga suatu tujuan ditetapkan. Tujuan mutlak perlu bagi keberhasilan sebagaimana udara dalam kehidupan. Tanpa tujuan orang hanya akan berjalan terhuyung-huyung, tanpa mengetahui ke mana mereka pergi. Temukan dan tetapkanlah tujuan kita, lalu niatkanlah karena Allah, karena hanya kepada-Nya lah tenpat kembalinya segala urusan.
“Dan berapalah banyaknya
Itulah langkah awal terbaik yang bisa kita lakukan dalam mengawali sesuatu yang baru.
Mengakhiri bukan berarti melarikan diri atau menutupinya dengan sesuatu yang baru. Tetapi akan lebih bijak jika kita mengakhiri untuk mengambil pelajaran yang merupakan bekal kita dalam mengawali suatu yang baru. Dalam
“Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa”(Q.s Al-Baqarah :66)
Allah mengajarkan kita untuk senantiasa mengambil pelajaran dari orang-orang terdahulu. Mengawali yang yang baru bukan berarti melupakan dan memandang rendah apa yang telah diakhiri, karena seburuk apapun itu kita tetap bisa mengambil kebaikan dan pelajaran darinya.
Jadi, sudah siapkah kita untuk mengakhiri dan mengawali yang baru?
Mari kita memohon kepada-Nya yang Maha Berkehendak untuk menunjukkan jalan yang lurus dalam setiap aktifitas dan kegiatan kita, baik yang baru saja kita akhiri maupun yang baru akan kita awali….Semangat!!!
No comments:
Post a Comment