Assalamua’laikum Wr.Wb
Dengan berakhirnya minggu ini, maka berakhir juga UAS babak pertama gw di Fasilkom untuk semester ini. Hmmm…kenapa disebut babak pertama ya? Alasannya sederhana ko’ karena emang Zaman-zamannya UAS di kampus
Babak Pertama :
Senin, 28 Mei 2007 : KalkulusI
Rabu, 30 Mei 2007 : Pengantar Organisasi Komputer
Babak Kedua :
Senin, 4 Juni 2007 : DPBO (Ujian Tulis)
Rabu, 6 Juni 2007 : DPBO (Ujian Pemrograman)
Kamis, 7 Juni 2007 : Matematika Diskret II
Jum’at 8 Juni 2007 : Agama Islam
Yup,tulisan pertama di bulan Juni ini menandakan berakhirnya pekan pertama UAS semester ini. Yah, walaupun yang berkurang setengahnya itu Cuma periodenya doank. Hehehe… Cukup,cukup, sekarang mari kita Flash Back ke hari-hari sebelumnya.
Senin,28 Mei 2007
Hmmm, Kalkulus I ya ! sejujurnya mata kuliah ini adalah yang paling misterius di semester ini. Lho Ko’..!!! Karena selama ini gw sendiri ga’ tau nilai-nilai kalkulus gw itu nasipnya gimana. Hehehe,,,sebabnya emang karena nilai-nilai Quiz dan UTS kemarin ga’ ada satupun yang gw tau nilainya (karena emang ga’ dibagiin). Tapi ga’ buta-buta amat sih, karena Ibu Kasiah udah pernah menjelaskan tentang sistem penilaiannya jadi paling engga’ “Sedikit” berbayang.
Ternyata, UAS kemaren….Soalnya
Rabu, 30 Mei 2007
Hari ini waktunya UAS POK, berbeda dengan kalkulus kemaren yang sebelumnya ga’ punya dendam pribadi sama mata kuliah itu. Hari ini gw bertekat untuk “balas dendam” terhadap POK setelah UTS kemaren nilai gw kurang begitu memuaskan. Oiya hari selasanya bisa dibilang gw belajar abis-abisan seharian penuh, dari selasa pagi sampe rabu paginya. Hehehe… Yah pada akhirnya gw emang mendapatkan keuntungan besar dari setelah berjuang seharian, dibanding Kalkulus kemaren gw lebih menikmati soal UAS POK ini. Tapi parahnya, ternyata gw baru menyadari kalo UTS kemaren itu tidak terlalu sulit juga. Tapi gw ga’ menyesal ko’, mengambil hikmah adalah pilihan terbaik dalam menutupi penyesalan. Kalau UTS kemaren bagus
Yup agaknya segitu dulu untuk hari ini,
“Tulislah setiap Kesusahan dan kesedihan di atas pasir, biarkan angin keikhlasan membawa jauh dari ingatan. Biarkan catatan itu hilang bersama menyebarnya pasir ketulusan. La
Wassalam..
No comments:
Post a Comment